Sabtu, 11 September 2010

YOKOHAMA is The Largest Second City in Japan, Also The Largest Seaport and Known as A Base for International Trade.....

YOKOHAMA merupakan kota terbesar kedua di Jepang setelah TOKYO, terletak di wilayah Kantou, Pulau Honshu dengan jumlah penduduknya sekitar 3,6 juta penduduk.

Yokohama terkenal sebagai kota pelabuhan, setelah Jepang membuka diri dari politik isolasi pada akhir abad ke 19. Pelabuhan Yokohama sendiri merupakan pelabuhan utama di Jepang disamping pelabuhan lainnya di Kobe, Osaka, Nagoya, Tokyo, Hakata dan Chiba.

Banyak tempat yang bisa anda kunjungi di YOKOHAMA, yaitu: Yokohama Landmark Tower, Yokohama Museum of Art, Queen's Square Yokohama, Red Brick Warehouse, Nippon Maru and Yokohama Maritime Museum, Yokohama CosmoWorld, Yamashita Park, Marine Tower, Yokohama China Town, The Three Towers of Yokohama dan juga Kanagawa Prefectural Museum of Cultural History.

Salah satu yang menarik di Yokohama adalah Yokohama Chinatown. Ini adalah Chinatown terbesar di negara Jepang dan kemungkinan juga terbesar di dunia. 

Ada lebih dari 500 toko dan restauran di Chinatown. Benar-benar surganya belanja di Yokohama. Seluruh jalanan Chinatown benar-benar dipadati pengunjung baik itu warga negara Jepang sendiri maupun wisatawan manca negara, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu (*Weekend).

Tapi, disini anda harus benar-benar memilih barang-barang yang ingin anda beli dengan baik. Termasuk juga harganya, memang seluruhnya sudah dalam harga pas, tetapi anda bisa memilih mana yang sekiranya lebih murah dari satu toko dengan toko lainnya untuk mendapatkan barang yang bagus dan sama.



Ada beberapa TEMPLE didalam Chinatown yang bisa anda kunjungi. 1 temple yang besar dan 2 lainnya agak lebih kecil (*Lihat foto di sebelah kiri). Untuk menuju ke Chinatown, cukup jalan kaki sekitar 5 menit dari Ishikawacho station.




Anda juga bisa mengunjungi Yamashita Park, untuk menuju kesini cukup jalan kaki sekitar 5 menit dari Motomachi station atau Chukagai station.

Yamashita Park ini mulai dibuka pada tahun 1930. Sejak saat itu mulai banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam negeri Jepang maupun manca negara.

Tamannya didesain dengan sangat asri, terletak tepat di tepi pantai dan dekat dengan Hikawamaru.

Yokohama Cosmo World adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh para remaja dan anak-anak. Ada banyak wahana atau atraksi permainan yang disediakan disini.

Salah satunya yaitu Cosmo Clock 21, juga ada Vanish, Cliff Drop , Coaster, dan juga teater.

Cosmo World ini terbagi menjadi 2, satu khusus untuk  remaja dan dewasa, dan satunya lagi khusus untuk anak-anak termasuk para balita.

Untuk menuju ke Cosmo World ini, anda cukup jalan kaki sekitar 2 menit dari Minatomirai station.

Untuk memasuki arena Cosmo World sama sekali GRATIS, hanya jika anda ingin mencoba beberapa wahana atau atraksi, anda harus membeli tiket sesuai dengan harga tiap wahana yang ada. Suasananya juga sangat nyaman karena tepat berada di tepian pantai. Jadi anda bisa menikmati indahnya kapal-kapal yang berada di pantai....



Di YOKOHAMA juga terdapat Doll Museum, disini anda bisa melihat berbagai macam jenis boneka yang unik-unik dan cantik-cantik.

Juga Maritime Museum, untuk memasuki museum ini anda harus membeli tiket seharga 600 yen.



Merunut kembali tentang SEJARAH dari Yokohama, banyak hal yang bisa kita pelajari disini.

Kota Yokohama yang selama ini kita kenal, sebenarnya mulai berkembang sejak abad ke 13 di jaman Keshogunan Kamakura. Di sepanjang aliran Sungai Tsurumi dan Sungai Kashio yang merupakan daerah pertanian dan kemudian berkembang menjadi daerah nelayan.

Nama "Yokohama" sebagai sebuah kota, berasal dari nama desa nelayan bernama Desa Yokohama (*Yokohama-mura) yang terletak di Distrik Kuraki, Provinsi Musashi. Hingga di akhir zaman Edo, Desa Yokohama adalah desa kecil di atas sebuah delta sungai yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Kedatangan Komodor Matthew Perry di Jepang mengubah nasib desa kecil Yokohama. Komodor Matthew Perry tiba di selatan Yokohama bersama armada kapal perang Amerika Serikat dan meminta Jepang membuka beberapa pelabuhan untuk perdagangan. Di tahun 1854, Komodor Matthew Perry menggunakan Persetujuan Kanagawa untuk memaksa Jepang membuka pelabuhan di Shimoda dan Hakodate kepada Amerika Serikat dan mengakhiri kebijakan tertutup Jepang yang telah berlangsung 200 tahun. Selanjutnya berdasarkan Treaty of Amity and Commerce di tahun 1858, Pelabuhan Yokohama dibuka untuk kapal-kapal AS. Pada mulanya, kota perhentian Kanagawa-juku (*sekarang disebut Kanagawa-ku) ingin dijadikan salah satu pelabuhan untuk kapal asing, namun letak Kanagawa-juku dianggap pemerintah terlalu dekat dengan jalur utama Tōkaidō yang strategis. Sebagai gantinya, berbagai fasilitas pelabuhan dibangun di desa Yokohama yang waktu itu masih berupa desa nelayan yang sepi. Pada 1 Juli 1859, Pelabuhan Yokohama diresmikan sebagai pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan dengan negara Barat.

Pelabuhan Yokohama langsung menjadi basis perdagangan luar negeri di Jepang. Surat kabar berbahasa Inggris pertama di Jepang, Japan Herald terbit pertama kali pada tahun 1861. Distrik Kanai yang diapit Sungai Ōoka dan beberapa anak sungainya, dibangun khusus sebagai pusat perdagangan dan perumahan orang asing.

Sejak dibuka hingga paruh pertama zaman Showa, Pelabuhan Yokohama merupakan pintu masuk impor barang mentah seperti kapas, besi, mesin, dan pelabuhan ekspor bagi benang, kain sutra, dan kain katun. Pelabuhan Yokohama waktu itu sangat terkenal sebagai pelabuhan ekspor-impor benang. Pelabuhan ini sekaligus merupakan pintu masuk bagi pengaruh kebudayaan Barat di Jepang, termasuk surat kabar harian (1870) dan lampu penerangan jalan berbahan bakar gas (1872).

Sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Jepang, Yokohama menikmati masa keemasan perdagangan internasional yang akhirnya memberikan kemudahan bagi perkembangan perdagangan dan industri yang sangat cepat. Tak ketinggalan, banyak juga kebudayaan asing ikut masuk. Banyak kebudayaan Barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama, antara lain, hotel bergaya Barat, restoran, penjahit, dan pabrik roti. Yokohama juga kota pertama di Jepang yang memiliki pacuan kuda modern, surat kabar harian, toko es krim dan sekolah Katolik untuk anak perempuan.

Pada tahun 1872, jalan kereta api yang pertama di Jepang dibangun antara Yokohama dengan Shinagawa dan Shimbashi di Tokyo.

Pusat pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara dibangun pertama kali di Yokohama oleh saudagar Inggris bernama Samuel Cocking di tahun 1887. Pembangkit tenaga listrik ini mulanya dibangun untuk memenuhi keperluan sendiri, tapi nantinya berkembang sebagai perusahaan listrik kota Yokohama. 

Yokohama sebagai sebuah kota didirikan secara resmi pada 1 April 1889. Sesudah penghapusan lokasi permukiman orang asing pada tahun 1899, Yokohama berkembang sebagai kota internasional pertama di Jepang. Kawasan yang ditinggali orang asing meluas dari kawasan Kannai hingga ke Yamate, dan kawasan Pecinan Yokohama.
Di awal abad ke-20, pelabuhan Yokohama berubah menjadi pelabuhan industri bersamaan dengan pengembangan Kawasan Industri Keihin

Pelabuhan Yokohama berubah sebagai pintu masuk impor besi baja, mesin-mesin, dan minyak bumi. Pada 1 September 1923, sebagian kota Yokohama hancur akibat Gempa bumi besar Kanto dan penduduk yang tewas berjumlah 23 ribu orang. 

Di zaman sekarang, Pelabuhan Yokohama berfungsi sebagai pelabuhan kontainer dan salah satu dari berbagai pelabuhan di Jepang yang melayani arus ekspor impor.



Yokohama tidak hanya kaya dengan sejarah masa lalu, tapi juga siap menghadapi abad 21. 

Untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam pengembangan Yokohama sebagai kota bisnis, dibangun proyek Minato Mirai 21 (MM21), sebagai kota baru di sepanjang area pelabuhan.

MM21 akan menjadi kota informasi, sejalan dengan aktifnya arus budaya informasi dan perkembangan ekonomi. Kota ini berusaha menjadi pusat dari perusahaan-perusahaan besar, serta pusat riset dan teknologi.




Tertarik ke Yokohama ????...

Jika kebetulan anda berada di Tokyo, anda bisa menggunakan JR train untuk menuju ke Yokohama. 

Dari Tokyo station, anda bisa menggunakan Tokaido Line dan turun di Yokohama station, perjalanan akan anda tempuh ssepanjang 28,8 km selama kurang lebih 27 menit, dengan biaya sekitar 450 yen. 

Atau anda bisa menggunakan KEIHIN TOHOKU LINE dari Tokyo station, turun di Shinagawa station dan harus norikai atau berpindah kereta menggunakan Keikyu Line untuk sampai di Yokohama station. 

Untuk lebih jelasnya, anda bisa mengunjungi website berikut ini: http://world.jorudan.co.jp/norikae/cgi-bin/engkeyin.cgi

Jika anda ingin mengunjungi Yamashita Park ataupun Chinatown, anda harus berganti dengan menggunakan loopline yaitu MINATOMIRAI LINE.

Selamat berwisata ya....



*Salam sejuk dari negeri sakura....


by: imma.w.a.
721-8 Kami-okubo, Sakura-ku
Saitama-shi, Japan
September 2010....


Tidak ada komentar: